Rabu, 16 April 2014

JASA IBU UNTUK KITA

                        Jasa Ibu Untuk Kita

Apa yang paling dinanti seorang wanita yang baru saja menikah ?
Sudah pasti jawabannya adalah : k-e-h-a-m-i- l-a-n.
Seberapa jauh pun jalan yang harus ditempuh, Seberat apa pun langkah yang mesti diayun, Seberapa lama pun waktu yang harus dijalani, Tak kenal menyerah demi mendapatkan satu kepastian dari seorang bidan: p-o-s-i-t-i- f.

Meski berat, tak ada yang membuatnya mampu bertahan hidup kecuali benih dalam kandungannya. Menangis, tertawa, sedih dan bahagia tak berbeda baginya, karena ia lebih mementingkan apa yang dirasa si kecil di perutnya. Seringkali ia bertanya : menangiskah ia? Tertawakah ia? Sedihkah atau bahagiakah ia di dalam sana? Bahkan ketika waktunya tiba, tak ada yang mampu menandingi cinta yang pernah diberikannya, ketika itu mati pun akan dipertaruhkannya asalkan generasi penerusnya itu bisa terlahir ke dunia. Rasa sakit pun sirna, ketika mendengar tangisan pertama si buah hati, tak peduli darah dan keringat yang terus bercucuran.

Detik itu, sebuah episode cinta baru saja berputar. Tak ada yang lebih membanggakan untuk diperbincangkan selain anak. Tak satu pun tema yang paling menarik untuk didiskusikan bersama rekan sekerja, teman sejawat, kerabat maupun keluarga, kecuali anak.

Si kecil baru saja berucap "Ma?" segera ia mengangkat telepon untuk mengabarkan ke semua yang ada di daftar telepon. Saat baru pertama berdiri, ia pun berteriak histeris, antara haru, bangga dan sedikit takut si kecil terjatuh dan luka.

Hari pertama sekolah adalah saat pertama kali matanya menyaksikan langkah awal kesuksesannya. Meskipun disaat yang sama, pikirannya terus menerawang dan bibirnya tak lepas berdoa, berharap sang suami tak terhenti rezekinya. Agar langkah kaki kecil itu pun tak terhenti di tengah jalan. "Demi anak", "Untuk anak", menjadi alasan utama ketika ia berada di pasar berbelanja keperluan si kecil.

Saat ia berada di pesta seorang kerabat atau keluarga dan membungkus beberapa potong makanan dalam tissue. Ia selalu mengingat anaknya dalam setiap suapan nasinya, setiap gigitan kuenya, setiap kali hendak berbelanja baju untuknya. Tak jarang, ia urung membeli baju untuk dirinya sendiri dan berganti mengambil baju untuk anak. Padahal, baru kemarin sore ia membeli baju si kecil.

Meski pun, terkadang ia harus berhutang. Lagi-lagi atas satu alasan, demi anak. Di saat pusing pikirannya mengatur keuangan yang serba terbatas, periksalah catatannya. Di kertas kecil itu tertulis: 1. Beli susu anak; 2. Uang sekolah anak. Nomor urut selanjutnya baru kebutuhan yang lain. Tapi jelas di situ, kebutuhan anak senantiasa menjadi prioritasnya. Bahkan, tak ada beras di rumah pun tak mengapa, asalkan susu si kecil tetap terbeli. Takkan dibiarkan si kecil menangis, apa pun akan dilakukan agar senyum dan tawa riangnya tetap terdengar.

Ia menjadi guru yang tak pernah digaji, menjadi pembantu yang tak pernah dibayar, menjadi pelayan yang sering terlupa dihargai, dan menjadi babby sitter yang paling setia. Sesekali ia menjelma menjadi puteri salju yang bernyanyi merdu menunggu suntingan sang pangeran. Keesokannya ia rela menjadi kuda yang meringkik, berlari mengejar dan menghalau musuh agar tak mengganggu. Atau ketika ia dengan lihainya menjadi seekor kelinci yang melompat-lompat mengelilingi kebun, mencari wortel untuk makan sehari-hari. Hanya tawa dan jerit lucu yang ingin didengarnya dari kisah-kisah yang tak pernah absen didongengkannya. Kantuk dan lelah tak lagi dihiraukan, walau harus menyamarkan suara menguapnya dengan auman harimau. Atau berpura-pura si nenek sihir terjatuh dan mati sekadar untuk bisa memejamkan mata barang sedetik. Namun, si kecil belum juga terpejam dan memintanya menceritakan dongeng ke sekian. Dalam kantuknya, ia pun terus mendongeng.

Tak ada yang dilakukannya di setiap pagi sebelum menyiapkan sarapan anak-anak yang akan berangkat ke sekolah. Tak satu pun yang paling ditunggu kepulangannya selain suami dan anak-anak tercinta. Serta merta kalimat, "sudah makan belum?" tak lupa terlontar.

saat baru saja memasuki rumah. Tak peduli meski si kecil yang dulu kerap ia timang dalam dekapannya itu, sekarang sudah menjadi orang dewasa yang bisa saja membeli makan siangnya sendiri di Sekolahnya.

Hari ketika si anak yang telah dewasa itu mampu mengambil keputusan terpenting dalam hidupnya, untuk menentukan jalan hidup bersama pasangannya, siapa yang paling menangis? Siapa yang lebih dulu menitikkan air mata? Lihatlah sudut matanya, telah menjadi samudera air mata dalam sekejap. Langkah beratnya ikhlas mengantar buah hatinya ke kursi pelaminan. Ia menangis melihat anaknya tersenyum bahagia dibalut gaun pengantin. Di saat itu, ia pun sadar, buah hati yang bertahun-tahun menjadi kubangan curahan cintanya itu tak lagi hanya miliknya. Ada satu hati lagi yang tertambat, yang dalam harapnya ia berlirih, "Masihkah kau anakku?"

Saat senja tiba. Ketika keriput di tangan dan wajah mulai berbicara tentang usianya. Ia pun sadar, bahwa sebentar lagi masanya kan berakhir. Hanya satu pinta yang sering terucap dari bibirnya, "Bila ibu meninggal, ibu ingin anak-anak ibu yang memandikan. Ibu ingin dimandikan sambil dipangku kalian". Tak hanya itu, imam shalat jenazah pun ia meminta dari salah satu anaknya. "Agar tak percuma ibu mendidik kalian menjadi anak yang shalih & shalihat sejak kecil," ujarnya.

Duh ibu, semoga saya bisa menjawab pintamu itu kelak. Bagaimana mungkin saya tak ingin memenuhi pinta itu? Sejak saya kecil ibu telah mengajarkan arti cinta sebenarnya. Ibulah madrasah cinta saya, Ibulah sekolah yang hanya punya satu mata pelajaran, yaitu "cinta". Sekolah yang hanya punya satu guru yaitu "pecinta". Sekolah yang semua murid-muridnya diberi satu nama: "anakku tercinta".

Selasa, 15 April 2014

PERAN DAN FUNGSI BIDAN



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam rangka mewujudkan tujuan pembelajaran mata kuliah konsep kebidanan bagi mahasiswa semester 1 jurusan kebidanan Stikes Respati Tasikmalaya, salahsatu proses yang ditempuh adalah kegiatan praktikum di lapangan. Kegiatan praktikum ini dilakukan dengan melaksanakan kunjungan ke Institusi Pelayanan Kebidanan, antara lain poskesdes, Bidan Praktik, Swasta, dan rumah bersalin. Kegiatan praktikum ini merupakan sarana yang dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan dasar-dasar pengetahuan serta kesempatan untuk menambah pengalaman secara langsung dalam rangka membentuk sikap bidan yang profesional sebagai salah satu persyaratan untuk mengikuti proses pembelajaran lebih lanjut.
Tuntutan berat terhadap tugas bidan adalah selalu berhadapan dengan sasaran dan target pelayanan kebidanan, KB dan pelayanan kesehatan masyarakat dengan memperkuat kepercayaan, sikap, ilmu pengetahuan, dan sejumlah keahlian yang telah diterima dan berguna bagi masyarakat. Konsekuensi logis dari semua itu karena kepercayaan, sikap, ilmu pengetahuan, dan keahlian yang bermanfaat dan diterima oleh sebuah masyarakat itu senantiasa berubah. Maka untuk menghadapi masyarakat seperti itu seorang bidan harus bisa mempersiapkan segenap kemampuan dan keahliannya untuk menghadapi segala bentuk perubahan. Proses dinamika masyarakat itulah yang menyebabkan bidan dapat menjadi agen pembaharu yang mengambil peran besar, dan peran ini akan dapat dimainkan oleh bidan jika atasannya memang mendayagunakannya secara optimal. Masalah ketenagaan atau bidan merupakan masalah besar yang dihadapi para pemimpin instansi pelayanan kesehatan apalagi jika kaitannya terhadap kebutuhan untuk mengembangkan sumber daya manusia itu ( bidan )
Di laporan observasi ini saya akan membahas tentang peran dan fungsi bidan yang mana dalam pelaksanaan profesinya bidan mempunyai banyak tugas-tugas dan peran.






B.     Tujuan Observasi
     Sejalan dengan latar belakang di atas, laporan ini disusun dengan tujuan, antara lain :
1.   Memenuhi salah satu tugas observasi dari dosen mata pelajaran konsep kebidanan.
2.   Untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang peran dan fungsi bidan dalam memberikan pelayanan di masyarakat.
3.   Untuk menambah wawasan kepada mahasiswa kebidanan yang nantinya harus dimengerti dan dilakukan sebagai peran dan fungsi bidan sebagai pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti dalam memberikan pelayanan asuhan kesehatan di masyarakat untuk tercapainya kesehatan ibu beserta bayinya.

C.    Kegunaan Observasi
Laporan ini disusun dengan harapan memberikan manfaat banyak buat semua orang
1.      Penulis, sebagai wahana penambahan pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya tentang peran dan fungsi bidan dalam memberikan asuhan kesehatan di masyarakat.
2.      Pembaca/dosen, sebagai media informasi tentang peran secara dan fungsi bidan praktis.

D.    Prosedur Observasi
Laporan observasi ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah deskriptif. Melalui metode ini penulis akan menguraikan permasalahan yang  dibahas secara jelas dan komprehensif. Data teoretis dalam observasi ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik langsung, artinya penulis mengambil data melalui hasil wawancara dengan tenaga kesehatan (bidan) berbagai literature yang relevan dengan tema observasi. Data tersebut diolah dengan teknik analisis isi melalui kegiatan mengeksposisikan data serta mengaplikasikan data tersebut dalam konteks tema observasi.







BAB II
HASIL OBSERVASI

            LAPORAN HASIL OBSERVASI KONSEP KEBIDANAN

Nama Mahasiswa        : Meli Maulina
Tempat Praktik            : ds.Mandalasari,kec puspahiang.kab Tasikmalaya.
Semester/Tingkat        : 1 (satu)
Hari,tanggal                : 25 Desember 2013
Pembimbing lahan       : Bidan Y
         
           Hasil Observasi
Pada tanggal 25 Desember 2013, saya melakukan observasi ke salah satu bidan di ds. Mandalasari, kec Puspahiang, Kab Tasikmalaya. Dalam melaksanakan tugasnya bidan mempunyai empat peran yaitu profesinya bidan memiliki peran sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti. Dan bidan Y  telah melaksanakan peran dan fungsi bidan sebagai berikut :
A.    Peran dan Fungsi Bidan Sebagai Pelaksana.
Bidan Y dalam melaksanakan tugasnya sebagai pelaksana, bidan memiliki tiga kategori tugas, yaitu tugas mandiri, tugas kolaborasi, dan tugas rujukan.
1.      Tugas Mandiri.
Bidan Y sudah melaksanakan tugas mandirinya seperti, menyusun program kesehatan ibu, BBl dan balita, membuat program posyandu (kehamilan, persalinan, tumbuh kembang anak), setiap 1 bulan 6 kali, memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pra nikah, pelayanan postpartum dengan mengunjungi rumah warga serta menyusun pelayanan KIA KB di ds Mandalasari.
2.      Tugas Kolaborasi.
Bidan Y sudah melaksanakan tugas kolaborasinya yaitu bekerjasama dengan puskesmas serta kader-kader dibidang KIA dalam melaporkan semua hasil kegiatan ke Puskesmas di kec, Puspahiang dalam Melakukan asuhan kepada masyarakat, ibu hamil, prenatal care, antenatal care, postpartum, BBL, Balita dengan resiko tinggi dan melakukan pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.

3.      Tugas Merujuk.
Bidan Y sudah melaksanakan tugas merujuknya ke puskesmas puspahiang serta rumah sakit di kota tasikmalaya seperti, melakukan rujukan ibu bersalin yang beresiko, melaksanakan rujukan apabila ada komplikasi baik itu dalam kehamilan, persalinan, maupun postpartum serta memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan kegawatdaruratan.

B.     Peran dan Fungsi Bidan Sebagai Pengelola.
Bidan Y sudah melaksanakan tugasnya sebagai pengelola seperti, mengelola kegiatan-kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana (KB) sesuai dengan rencana, mengelola program-program baru, seperti: BPJS (Asuransi mendapatkan pelayanan gratis, dengan cara bayaran 18000/bulan, mengelola program desa siaga,seperti mengadakan mobil ambulan. mengoordinir, mengawasi, dan membimbing kader, dukun, atau petugas kesehatan lain dalam melaksanakan program/kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan anak serta KB setiap bulannya

C.    Peran dan Fungsi Bidan Sebagai Pendidik.
Bidan Y sudah melaksanakan tugasnya sebagai pendidik seperti, memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok masyarakat terkait dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup kesehatan serta keluarga berencana, membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesehatan setiap bulannya sesuai dengan bidang tanggung jawab bidan, memberikan pembinaan kepada ibu hamil (kelas ibu), mendidik peserta didik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan bidang keahliannya, serta mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.

D.    Peran dan fungsi bidan sebagai peneliti 
Bidan Y sudah melaksanakan tugas penelitinya dengan melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan sendiri atau berkelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan seperti, melakukan penelitian tentang garam beryodium dengan mengambil 20 sample/orang untuk diteliti kandungan yang terdapat didalamnya bahwa yodium dapat membantu kenormalan proses pertumbuhan dan kematangan organ reproduksi. Oleh karena itu, ibu hamil sangat disarankan untuk mengkonsumsi yodium sesuai kebutuhan agar janin dapat tumbuh dengan baik.
BAB III
PEMBAHASAN

A.    Peran bidan dalam pelayanan kesehatan
Dalam melaksanakan profesinya bidan memiliki peran sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti
1.      Peran bidan Sebagai Pelaksana
Sebagai pelaksana, bidan memiliki tiga kategori tugas, yaitu tugas mandiri, tugas kolaborasi, dan tugas ketergantungan.
tugas merujuk.
a.       Tugas mandiri
1)      Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan, mencakup:
a)      Menetapkan manajeen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan
b)      Menentukan diagnosis.
c)      Menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapi.
d)     Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
e)      Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan.
f)       Membuat rencana tindak lanjut kegiatan/tindakan.
g)      Membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan/tindakan.
2)      Memberi pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan wanita dengan melibatkan mereka sebagai klien, mencakup:
a)      Memberi pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan wanita dengan   melibatkan mereka sebagai klien.
3)      asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal, mencakup:
a)      Mengkaji status kesehatan klien yang dalam keadaan hamil.
b)      Menentukan diagnosis kebidanan dan kebutuhan kesehatan klien.
c)      Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien sesuai dengan prioritas masalah.
d)     Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah disusun.Mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan bersama klien.
e)      Membuat rencana tindak lanjut asuhan yang telah diberikan bersama klien.
f)       Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien.
g)      Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan yang telah diberikan.
4)      Memberi asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien/keluarga, mencakup:
a)      Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada klien dalam masa persalinan.
b)      Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan kebidanan dalam masa persalinan.
c)      Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien sesuai dengan prioritas masalah.
d)     Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
e)      Mengevaluasi asuhan yang telah diberikan bersama klien.
f)       Membuat rencana dndakan pada ibu selama masa persalinan sesuai dengan prioritas.
g)      Membuat asuhan kebidanan.
5)      Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir, mencakup:
a)      Mengkaji status kesehatan bayi baru lahir dengan melibatkan keluarga.
b)      Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.
c)      Menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai prioritas.
d)     Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
e)      Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan.
f)       Membuat rencana tindak lanjut.
g)      Membuat rencana pencatatan dan pelaporan asuhan yang telah diberikan
6)      Memberi asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien/keluarga, mencakup:
a)      Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas.
b)      Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan kebidanan pada masa nifas.
c)      Menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan prioritas masalah.
d)     Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana.
e)      Mengevaluasi bersama klien asuhan kebidanan yang telah diberikan.
f)       Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien.
7)      Memberi asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga berencana, mencakup:
a)      Mengkaji kebutuhan pelayanan keluarga berencana pada pus (pasangan usia subur).
b)      Menentukan diagnosis dan kebutuhan pelayanan.
c)      Menyusun rencana pelayanan KB sesuai prioritas masalah bersama klien.
d)     Melaksanakan asuhan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
e)      Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan.
f)       Membuat rencana tindak lanjut pelayanan bersama klien.
g)      Membuat pencatatan dan laporan.
8)      Memberi asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium serta menopause, mencakup:
a)      Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan asuhan klien.
b)      Menentukan diagnosis, prognosis, prioritas, dan kebutuhan asuhan.
c)      Menyusun rencana asuhan sesuai prioritas masalah bersama klien.
d)     Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana.
e)      Mengevaluasi bersama klien hasil asuhan kebidanan yang telah diberikan.
f)       Membuat rencana tindak lanjut bersama klien.
g)      Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan.
9)      Memberi asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan melibatkan keluarga, mencakup:
a)      Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan sesuai dengan tumbuh kembang bayi/balita.
b)      Menentukan diagnosis dan prioritas masalah.
c)      Menyusun rencana asuhan sesuai dengan rencana.
d)     Melaksanakan asuhan sesuai dengan prioritas masalah.
e)      Mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan.
f)       Membuat rencana tindak lanjut.
g)      Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan.
b.      Tugas kolaborasi
Tugas-tugas kolaborasi (kerja sama) bidan, yaitu:
1)      Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga, mencakup:
a)      Mengkaji masalah yang berkaitan dengan komplikasi dan kondisi kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi. 
b)      Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas kegawatdaruratan yang memerlukan dndakan kolaborasi.
c)      Merencanakan tindakan sesuai dengan prioritas kegawatdaruratan dan hasil kolaborasi serta berkerjasama dengan klien.

c.       Tugas merujuk
1)      Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga.
2)      Memberikan asuhan keidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan kegawatdaruratan.
3)      Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga.
4)      Memberikan asuhan pada bayi baru lahir dengan kelainan dan kegawatdaruratan dan memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan keluarga.
5)      Memberikan asuahan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan tertentu  dan kegawatan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan klien dan keluaga.
2.      Peran Sebagai Pengelola
Sebagai pengelola bidan memiliki 2 tugas, yaitu tugas pengembangan pelayanan dasar kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim.
a.       Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan
Bidan bertugas mengembangkan pelayanan dasar kesehatan, terutama pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga, kelompok khusus, dan masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat/klien, mencakup:
1)      Mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak untuk meningkatkan serta mengembangkan program pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya bersama tim kesehatan dan pemuka masyarakat.
2)      Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil pengkajian bersama masyarakat.
3)      Mengelola kegiatan-kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana (KB) sesuai dengan rencana.
4)      Mengoordinir, mengawasi, dan membimbing kader, dukun, atau petugas kesehatan lain dalam melaksanakan program/kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan anak serta KB. 
5)      Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak serta KB, termasuk pemanfaatan sumber-sumber yang ada pada program dan sektor terkait.
6)      Menggerakkan dan mengembangkan kemampuan masyarakat serta memelihara kesehatannya dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada.
7)      Mempertahankan, meningkatkan mutu dan keamanan praktik profesional melalui pendidikan, pelatihan, magang serta kegiatan-kegiatan dalam kelompok profesi.
8)      Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.
b.      Berpartisipasi dalam tim
Bidan berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor lain di wilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader kesehatan, serta tenaga kesehatan lain yang berada di bawah bimbingan dalam wilayah kerjanya, mencakup:
1)      Bekerja sama dengan puskesmas, institusi lain sebagai anggota tim dalam memberi asuhan kepada klien dalam bentuk konsultasi rujukan dan tindak lanjut.
2)      Membina hubungan baik dengan dukun bayi dan kader kesehatan atau petugas lapangan keluarga berencaca (PLKB) dan masyarakat.
Melaksanakan pelatihan serta membimbing dukun bayi, kader dan petugas kesehatan lain.
3)      Memberi asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi.
4)      Membina kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat, yang berkaitan dengan kesehatan.
3.      Peran Sebagai Pendidik
Sebagai pendidik bidan memiliki 2 tugas yaitu sebagai pendidik dan penyuluh kesehatan bagi klien serta pelatih dan pembimbing leader.
a.       Memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien
Bidan memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada klien (individu, keluarga, kelompok, serta masyarakat) tentang penanggulangan masalah kesehatan, khususnya yang berhubungan dengan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana, mencakup:
1)      Mengkaji kebutuhan pendidikan dan penyuluhan kesehatan, khususnya dalam bidang kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana bersama klien.
2)      Menyusun rencana penyuluhan kesehatan sesuai dengan kebutuhan yang telah dikaji, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang bersama klien.
3)      Menyiapkan alat serta materi pendidikan dan penyuluhan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
4)      Melaksanakan program/rencana pendidikan dan penyuluhan kesehatan sesuai dengan rencana jangka pendek serta jangka panjang dengan melibatkan unsur-unsur terkait, termasuk klien.
5)      Mengevaluasi hasil pendidikan/penyuluhan kesehatan bersama klien dan menggunakannya untuk memperbaiki serta meningkatkan program di masa yang akan datang.
6)      Mendokumentasikan semua kegiatan dan hasil pendidikan/ penyuluhan kesehatan secara lengkap serta sistematis.
b.      Melatih dan membimbing leader
Bidan melatih dan membimbing kader, peserta didik kebidanan dan keperawatan, serta membina dukun di wilayah atau tempat kerjanya, mencakup:
1)      Mengkaji kebutuhan pelatihan dan bimbingan bagi kader, dukun bayi, serta peserta didik.
2)      Menyusun rencana pelatihan dan bimbingan sesuai dengan hasil pengkajian.
3)      Menyiapkan alat bantu mengajar (audio visual aids, AVA) dan bahan untuk keperluan pelatihan dan bimbingan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
4)      Melaksanakan pelatihan untuk dukun bayi dan kader sesuai dengan rencana yang telah disusun dengan melibatkan unsur-unsur terkait.
5)      Membimbing peserta didik kebidanan dan keperawatan dalam lingkup kerjanya.
6)      Menilai hasil pelatihan dan bimbingan yang telah diberikan.
7)      Menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program bimbingan.
8)      Mendokumentasikan semua kegiatan termasuk hasil evaluasi pela¬tihan serta bimbingan secara sistematis dan lengkap.
c.       Peran Sebagai Peneliti/lnvertigator
Bidan melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara mandiri maupun berkelompok, mencakup:
1)      Mengidentiflkasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan.
2)      Menyusun rencana kerja pelatihan.
3)      Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana.
4)      Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi.
5)      Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut.
6)      Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan program kerja atau pelayanan kesehatan.
B.    Fungsi Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan
Berdasarkan peran bidan sepeni yang dikemukakan di atas, maka fungsi bidan adalah sebagai berikut:
1.      Fungsi bidan sebagai  Pelaksana
Fungsi bidan sebagai pelaksana mencakup:
a.       Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu, keluarga, serta masyarakat (khususnya kaum remaja) pada masa praperkawinan.
b.      Melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan normal, kehamilan dengan kasus patologis tertentu, dan kehamilan dengan risiko tinggi.
c.       Menolong persalinan normal dan kasus persalinan patologis tertentu.
d.      Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan risiko.
e.       Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas.
f.       Memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui.
g.      Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan prasekolah.
h.      Memberi pelayanan keluarga berencana sesuai dengan wewenangnya.
i.        Memberi bimbingan dan pekyanan kesehatan untuk kasus gangguan sistem reproduksi, termasuk wanita pada masa klimakterium inter¬nal dan menopause sesuai dengan wewenangnya.
2.      Fungsi bidan sebagai Pengelola
Fungsi bidan sebagai pengelola mencakup:
a.       Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu, keluarga, kelompok masyarakat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat yang didukung oleh partisipasi masyarakat.
b.      Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan di lingkungan unit kerjanya.
c.       Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan.
d.      Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang terkait dengan pelayanan kebidanan.
e.       Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan.
3.      Fungsi bidan sebagai Pendidik
Fungsi bidan sebagai pendidik mencakup:
a.       Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok masyarakat terkait dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup kesehatan serta keluarga berencana.
b.      Membimbing dan melacih dukun bayi serta kader kesehatan sesuai dengan bidang tanggung jawab bidan.
c.       Memberi bimbingan kepada para peserta didik bidan dalam kegiatan praktik di klinik dan di masyarakat.
d.      Mendidik peserta didik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan bidang keahliannya.
4.      Fungsi bidan sebagai Peneliti
Fungsi bidan sebagai peneliti mencakup: 
a.       Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan sendiri Satau berkelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan.
b.      Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan keluarga berencana.
KRITIK DAN SARAN

A.    KRITIK
Bidan memainkan peran penting dalam membawa perubahan sebagai pendukung perempuan, mereka harus memastikan kebutuhan dan keinginan konsumen, khususnya perempuan yang mungkin tidak mampu berkomunikasi secara efektif, akan dipertimbangkan selama perencanaandan pelayanan. Sebagai agen perubahan, bidan perlu memanfaatkan keterampilan adaptasi,fleksibilitas dan kesadaran politik dalam pengembangan dan pelaksaan praktik besifat pembaruan untuk memastikan bahwa pelayanan bidan tersedia secara merata kepada semua perempuan. Bidan harus secara aktif berpartisifasi dalam meningkatkan kesadaran layanan yang tersedia di antara semua perempuan.

B.     SARAN
Sebagai seorang bidan sangat ditekankan akan pelayanan yang maksimal. Tuntutan seorang bidan sangatlah berat dan berisiko tinggi terutama pada ibu dan anak dalam melaksanakan program kesehatan baik pada masa remaja, pra nikah, masa kehamilan, proses persalinan, masa nifas, dan usia lanjut. Maka dari itu seorang bidan wajib menjalankan tugas sesuai prosedur yang sudah ditentukan baik itu tugas mandiri, tugas kolaborasi, rujukan, penyuluhan dan lainnya sesuai profesi kebidanan.







LAMPIRAN
   
Observasi dengan
Bidan Y
Di tempat praktek

nnd




bida


 



                                                                        Ds Mandalasari. Rabu, 25 Desember 2013